6 Kunci Penting dalam Menulis dari Dr. Ngainun Naim
Resume Kelas Belajar Menulis gel 12
Hari/Tanggal : Jum'at/ 03 Juli 2020
Waktu : 19.00 - 21.00 WIB
Materi : Mari Kita Produktif Menulis
Pemateri : Dr. Ngainun Naim
Peresume : Ulil Maghfiroh, S.Pd.
Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan.
Tak terasa kami para peserta kelas belajar menulis sudah memasuki pertemuan ke 15. Woww.. tak terasa yaa π
π . Kali ini kami berkesempatan untuk mendapatkan sharing bersama bapak Dr. Ngaimun Naim. Beliau adalah seorang dosen di IAIN Tulungangung. Beliau lahir di Tulungagung, 19 Juli 1975. Beliau tinggal di desa Parakan Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Beliau menyelesaikan studi terakhir nya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengambil prodi studi islam. lulus S3 pada tahun 2011.
Berikut ini sharing materi bersama Dr. Ngainun Naim.
Pertemuan ini diawali dengan paparan bapak Ngainun dengan satu pendapat bahwa Guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan.
Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis. Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan.
Selanjutnya bapak Ngainun membagikan materi tentang KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS. Bapak Naginun menjelaskan materi akan sangan bermanfaat sekali bagi kami agar bisa menulis dengan produktif jika mengaplikasikannya. Namun kunci-kunci ini hanya kaan menjadi kunci jika kami tidak memfungsikannya.
Dan berikut ini adalah KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS dari Bapak Ngainun.
- KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI
Motivasi menulis bisa berupa;
[1] motivasi karir. Bapak dan Ibu sekalian anggota grup. Mencermati komposisi anggota grup ini—maaf jika saya salah—saya berkesimpulan bahwa menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Bapak Ibu sekalian. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.
[2] motivasi materi; menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.
[3] motivasi politik; menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
[4] motivasi cinta; menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.
Nah, Bapak Ibu sekalian bisa memilih jenis motivasinya. Bisa juga menambah jenis motivasi di luar 4 yang saya sebut di atas. Namun perlu diingat bahwa apa pun motivasi yang dipilih maka akan mempengaruhi terhadap tulisan atau buku yang akan dihasilkan.
- KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH
Beliau berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah. Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis.
Beliau pun mengingatkan kepada kami berapa lembar tulisan yang kita buat hingga lulus S1 ataupun S2 sehingga membuat kami merasa tidak bisa menulis. Berapa banyak makalah yang sudah ditulis? Beliau meyakini bahwa setiap orang bisa menulis.
Beliaupun menguraikan mengapa kok masih ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman. Ada beberapa kemungkinan;
[1] Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi.
[2], tidak menulis karena dibuatkan orang lain.
[3] menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di googe lalu dipotong sana-sini sampai berbentuk layaknya tulisan.
[4], begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN.
Dibagian ini saya merasa malu sekali ππ karena selama ini saya termasuk dalam kemungkinan ke empat hiks.... Mari bertaubat berjama'ah jika ada teman-teman yang mengalaminya juga. π
Lebih lanjut beliau mneyampaiakn bahwa Menulis itu membuat kita menjadi berbeda dibandingkan kawan-kawan yang lainnya. Sesederhana apa pun buku yang Bapak dan Ibu hasilkan itu tetap memiliki kontribusi penting. Jangan dengarkan nyinyiran yang tidak konstruktif. Selama Bapak Ibu sekalian terus menulis maka akan menjadikan kita sebagai makhluk yang berbeda dengan kawan-kawan lainnya.
- KUNCI KETIGA: MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP
Beliaupun mengambil contoh dari Om Jay pemimpin dari kelas menulis ini yang sudah merasakan keajaiban dari menulisnya yaitu diantaranya :
[1] mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti.
[2] sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.
[3] memiliki banyak teman.
[4]. Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan.
[5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.
- KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH MENYERAH
Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.
- KUNCI KELIMA: BERJEJARING
Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.
- KUNCI KEENAM: MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA
Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.
Demikianlah bapak Ngainun menjelaskan tentang Kunci Kunci Penting dalam menulis. Tapi itu semua hanya akan menjadi kunci jika kita tidak bisa menggunakannya secara tepat.
Seperti biasanya untuk sesi kedua ada sesi tanya jawab peserta dengan pemateri. Dan berikut ini yang dapat saya rangkumkan dari pertanyaan peserta.
- Kriteria tuisan yang baik adalah (1) SELESAI DITULIS. Ini penting. Sebagus apa pun ide, jika belum selesai ditulis ya belum bagus. (2) Minim salah ketik atau salah teknis. (3) Bahasa menarik dan didukung oleh logika berpikir yang baik.
- Tips yang paling jitu agar kita bisa konsisten menulis & produktif yaitu membiasakan untuk menulis. Semua kebiasaan awalnya dipaksa. Bangun komitmen untuk rutin menulis. Awalnya paksa, lama-lama akan terbiasa.
- Waktu yang pas bagi kita untuk menulis tergantung individu masing-masing. Setiap orang memiliki jadwal yang seharusnya disusun dan ditaati.
- Ada 4 jenis MALU dalam menulis: (1) MALU untuk menulis. Tidak akan bisa menulis. (2) MALU kalau menulis dan tulisannya dibaca orang. (3) MALU sudah mulai hilang. Pokoknya nulis. (4) MALU TIDAK MENULIS.
Jadi kesimpulan dari materi ini adalah kunci hanya akan tetap menjadi kunci jika kita tidak menggunakannya secara tepat. Oleh karena itu, kami sebagai penulis pemula bisa mengaplikasikan 6 kunci menulis dari bapak Ngainun ini jika ingin menjadi penulis produktif.
Semoga bermanfaat.
Salam literasi. ππ
Terima kasih sudah mampir di blog kami. :) kritik dan saran yang membangun dari anda sangat berarti bagi perkembangan blog kami kedepannya...