Mengenal ragam tulisan non fiksi bersama Bu Siska
Resume materi 9 Kelas Belajar Menulis Gel 12
Jum'at, 19 Juni 2020
19.00 - 21.00 WIB
Pemateri Ibu Siska Distiani
Peresume Ulil Maghfiroh, S.Pd.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
―
Materi kelas Belajar Menulis kali ini sebenarnya sudah diberikan pada tanggal 19 Juni 2020.
Tapi karena beberapa hal saya baru bisa membuat resume nya kali ini. 🙈🙏
Saya mencoba menyempatkan membuat resume ini di atas kendaraan saat saya pulang dari bersilaturahmi dari rumah saudara diluar kota. Berhubung sudah new normal, jadi kami sekeluarga menyempatkan waktu untuk mengunjungi saudara di kota sebelah.
Pada pertemuan ke sembilan ini kami berkesempatan untuk berkenalan dengan ragam tulisan non fiksi bersama Bu Siska.
Sedikit perkenalan, Bu Siska adalah seorang content writer dan freelance editor.
Sebelum memulai materi Bu Siska memaparkan sedikit alasan kenapa kita harus menulis. Ada sebuah hadist dari Rasulullah yang berbunyi "Qoyyidul 'ilma bil-kitabi yang artinya ikatlah ilmu dengan tulisan". karena itulah bu Siska mengajak kami untuk menulis. Selain itu, menulis juga bisa untuk mengelola pengetahuan kita untuk bisa dibagukan dengan orang lain, yang juga bisa menjadi jejak langkah kehidupan kita. Lebih lanjut menulis juga sebagai legalisasi paten dari ide dan gagasan kita. Ketika kita mempunyai sebuah tulisan kita bisa mematenkan ide dan gagasan kita sehingga tidak diakui oleh orang lain.
Selanjutnya Bu Siska menjelaskan lewat pesan suara tentang karya non fiksi. Non fiksi kebalikan dari fiksi. Non fiksi yaitu berdasarkan fakta dan kenyataan. Tulisan non fiksi yaitu karya informatif dimana penulis bertanggung jawab penuh atas apa yang kita tulis. Jangan sampai karya kita merupakan karya plagiasi.
Ragam karya non fiksi ada banyak sekali macamnya, bukan hanya buku teks pelajaran saja, ensiklopedi, kamus juga termasuk karya non fiksi. Pada kegiatan kali ini Bu Siska mengajak untuk mendiskusikan ragam non fiksi yang bisa ditulis dengan cepat dan mudah yang kontennya tidak terlalu berat. Bu Siska mengambil 5 poin dari ragam non fiksi untuk didiskusikan yaitu, essai, catatan perjalanan, artikel informatif dan karya best practise.
- Berita, yaitu cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa hangat. Teknis penulisan berita ada 2, yaitu yang pertama hard news adalah berita yang to the point dan tidak bertele tele). Yang kedua feature kebalikan dengan hard news selain bersifat informatif tapi juga menghibur. Lebih banyak terdapat bunga-bunga bahasa.
- Essai, yaitu karangan prosa yang membahas masalah sepintas lalu disebut juga opini.
- Catatan perjalanan, yaity tulisan tentang sebuah perjalanan atau ulasan tentang apa yang ditemui dalam perjalanan tersebut. Misal, ulasan mengenai tempat yang dikunjungi, budaya daerah, makanan khas dan seterusnya.
- Artikel informatif, yaitu tulisan yang berisi informasi tentang suatu hal.
Mengakhiri pemaparan beliau mengutip sebuah quotes dari Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
―
Materi pertemuan kali ini sungguh luar biasa. Jadi bertambah lagi wawasan tentang ragam tulisan non fiksi yang nantinya bisa digunakan sebagai dasar untuk menulis di blog kami.
Terima kasih sudah mampir di blog kami. :) kritik dan saran yang membangun dari anda sangat berarti bagi perkembangan blog kami kedepannya...